DOCTOR

DOCTOR
My The Doctor Otomotif

Pages

Kamis, 23 Februari 2012

Maksimalkan Gap Busi

Haram merapatkan atau meranggangkan jarak antara pusat elektroda dengan massa busi! Sebab, gap menentukan besaran letikan api. "Gap sesuai aturan memberikan lentikan api yang maksimal,"

Gap membuat listrik di ujung elektroda meletikkan api ke titik massa busi. Jika dirapatkan berefek negatif. "Kalau direnggangkan dari ketentuan batas pun tak bagus. Karena gap  disesuaikan karakter mesin,

Lnetikan api busi maksimal jika gap elektroda dan massa pas. "Jika elektroda menumpul, loncatan apinya tak muncul,"

Gap busi antara 0,6-0,8 mm. "Tapi, busi iridium, jaraknya lebih rapat. Sebab elektroda iridium tak butuh voltase tinggi untuk lontarkan api,

Perubahan gap busi kerap terjadi saat bersihkan elektroda. Bisa karena tergerus, atau karena tertekan. Jika merenggang, usaha listrik di ujung elektroda mencapai massa pun membesar. Alhasil, lontaran api mengecil.

"Terlalu jauh, elektroda tak mampu letikan api ke massa busi. Usaha terlalu berat bikin part lain, semisalnya, koil melemah,

Kerapatan, lentikan api terlalu cepat terjadi. "Letikannya kecil, atau tak sempat meletikkan api. Jadi, mesin sulit hidup,

Toh diakui, busi yang lemah bisa ‘dikuatkan' dengan merapatkan gap. Jadi, tegangan listrik yang lemah dari elektroda bisa melontarkan api ke massa. Tapi, hasilnya tetap tidak maksimal.

So, ada 2 ciri gap busi tak pas. "Kerapatan, sulit gapai rpm tinggi. Power putaran menengah ke atas lemah," akan tetapi "Jika terlalu renggang, mbrebet di rpm tinggi, bahkan ‘nembak',

Tidak ada komentar:

Posting Komentar